Mama Sehat Bahagia

Sudahkah Mama menghargai diri sendiri dengan baik? Saya pun masih belajar untuk bisa makin baik dalam menghargai diri sendiri. Yuk, kita sama-sama belajar! Menghargai diri sendiri artinya Mama menganggap penting dan memperlakukan dirimu dengan layak (baik). Orang pertama yang sangat penting untuk dirimu hargai adalah diri sendiri, sebelum kamu melakukannya pada orang lain. Dirimu pantas untuk dihargai dengan sangat baik. Lakukan itu untuk dirimu sendiri. 😉 Menghargai diri sendiri akan membuat emosi dan perasaanmu menjadi lebih positif, lebih baik. Dan akhirnya emosi dan perasaan yang positif ini bisa membuatmu jadi lebih bahagia. Bayangkan saat orang terdekatmu menghargai dirimu dengan baik bahkan sangat baik, apa yang Mama rasakan? Tentu senang, iya kan? Begitu pun ketika dirimu bisa menghargai diri sendiri dengan baik, kamu menjadi lebih bahagia dan lebih sehat secara emosional.  Lalu apa yang perlu dirimu lakukan untuk belajar dan berlatih menghargai diri sendiri? Di artikel kali

Dulu saya sempat berpikir bahwa saya baru akan benar-benar bahagia setelah mencapai dan mendapatkan apa yang saya inginkan. Tapi kemudian saya menyadari bahwa pemikiran saya ini tidak tepat. Karena itu sama artinya dengan menganggap bahwa kebahagiaan itu harus menunggu setelah mendapat atau mencapai sesuatu.  Padahal sebenarnya kebahagiaan itu tidak perlu menunggu, kebahagiaan itu ada di saat ini ketika dirimu bisa menghadirkannya dalam dirimu.  Bahagia adalah saat dirimu merasa senang atau suka terhadap keadaanmu. Bahagia ini termasuk salah satu jenis emosi positif yang sangat baik untuk dirimu rasakan.  Bukan hanya membuatmu lebih sehat secara emosional, bahagia juga memengaruhi kesehatan fisik dan mentalmu. Intinya, bahagia ini bisa meningkatkan kesehatanmu secara menyeluruh. Lalu, bagaimana caranya supaya Mama bisa lebih bahagia dalam menjalani hari-harimu? Sehingga dirimu lebih sehat dan hidupmu jadi terasa semakin indah. Di artikel kali ini saya membagikan beberapa cara sederhan

Pernahkah Mama merasa marah kepada seseorang atas perbuatan mereka dan dirimu sulit memaafkannya? Saya dulu mengira bahwa saya adalah orang yang mudah memberi maaf. Hingga satu waktu saya mengalami kejadian yang sangat tidak mengenakkan yang membuat saya menyimpan emosi negatif terhadap seseorang hingga bertahun-tahun.  Padahal saat itu saya menganggap bahwa saya sudah memaafkannya. Namun kemudian saya menyadari bahwa saya belum benar-benar memaafkannya dari hati. Saya baru memaafkan secara lisan, tapi hati saya masih menyimpan emosi berupa kekesalan.  Pernah mengalami hal seperti ini, Mam? Ya, saya akui untuk memaafkan dengan tulus bukanlah hal yang terlalu mudah. Meski terkadang tidak mudah, tapi saya percaya bahwa memaafkan adalah sesuatu yang bisa memberikan kita kedamaian . Orang pertama yang akan mendapat manfaat dari maaf yang kita berikan adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Di artikel kali ini saya mengulas beberapa tips yang bisa Mama lakukan supaya dirimu lebih mudah

Berbagai fase dalam hidup saya, seperti tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah, mengalami perceraian, hingga menjalani kehidupan sebagai single mom selama belasan tahun hingga saat ini, semua itu pada akhirnya membuat saya menjadi perempuan yang lebih tangguh. Saya bangga dan sangat bersyukur karena terlahir sebagai perempuan. Di mata saya, perempuan adalah sosok yang memiliki banyak keistimewaan, salah satunya adalah kekuatannya (tangguh).  Kekuatan inilah yang membuat wanita menjadi lebih tahan terhadap berbagai kondisi yang tidak mudah dalam hidupnya. Meski begitu, setiap wanita tentunya tidak sama dalam hal kekuatannya. Sebagian wanita lebih kuat dari yang lain, meski sebenarnya kita semua memiliki potensi yang sama. Sikap tangguh ini bisa dilatih, Mam. Dengan memiliki sikap tangguh, dirimu akan lebih mampu menjalani apa pun yang terjadi dalam hidupmu dengan lebih baik lagi. Dirimu siap menjadi wanita tangguh? Yuk, simak beberapa cara untuk menjadi wanita yang tangguh dalam ulasan ar

Semua orang pasti ingin BAHAGIA, termasuk saya dan dirimu, iya kan Mam? 😍 Dulu saya berpikir bahwa bahagia itu kalau saya mendapatkan ini dan itu, atau berada dalam keadaan ini dan itu. Ya intinya saya mengaitkan kebahagiaan dengan hal-hal yang di luar diri saya. Belakangan saya sadar bahwa pemikiran saya mengenai kebahagiaan itu belum tepat. Karena itu berarti saya menggantungkan kebahagiaan kepada hal-hal yang tak bisa saya kendalikan.  Saya tidak bisa mengendalikan apa yang akan terjadi di masa depan dan saya juga tidak bisa mengendalikan orang lain. Satu hal yang bisa saya kendalikan adalah diri saya sendiri. Setuju, Mam? Sekarang saya memahami bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya itu berasal dari dalam diri sendiri. Kebahagiaan itu kita sendiri yang bisa mengusahakannya, menciptakannya di hati kita namun diawali dari pikiran kita.  Nah, di artikel kali ini saya berbagi informasi menarik mengenai hal-hal yang membuat Mama bahagia. Mama tidak perlu lagi menunggu apalagi mencari keba

Dulu, saya berpikir bahwa emosi itu hanya berupa kemarahan saja. Setelah saya belajar mengenai gaya hidup holistik, khususnya mengenai kesehatan emosional, saya baru mengetahui bahwa emosi itu bisa berupa  bahagia, sedih, marah, maupun takut. Jadi, emosi itu ada yang positif dan negatif. Marah bisa menjadi emosi yang negatif jika tidak dikendalikan. Siapa sih yang tidak pernah marah, iya kan? Marah yang merupakan salah satu bentuk emosi ini sebenarnya merupakan hal yang sangat wajar. Bahkan ada situasi tertentu yang memang memerlukan emosi tersebut. Misalnya, saat orang yang kita sayangi diperlakukan tidak baik (diluar batas kewajaran) oleh orang lain, tentu kita perlu marah untuk bisa melakukan pembelaan atau tindakan yang diperlukan. Tapi dengan catatan kemarahan kita itu terkendali ya, Mam. Jadi bukan kemarahan yang kemudian menyebabkan adanya kekerasan atau hal-hal yang merugikan diri kita maupun orang lain. Namun, saat berada dalam emosi marah seringkali tidak mudah untuk bisa tet