Mama Sehat Bahagia

Istilah GAYA HIDUP HOLISTIK ini baru saya kenal beberapa tahun belakangan, sekitar Tahun 2015 saat saya diuji dengan masalah kesehatan yang cukup membuat saya stres pada waktu itu. Namun saya butuh waktu beberapa tahun untuk bisa mulai mempelajari gaya hidup holistik ini serta menerapkannya secara perlahan. Dan hingga saat ini saya pun masih dalam proses belajar 😁 Pada saat itu, saya sedang mencari cara bagaimana saya bisa mengatasi masalah kesehatan saya secara lebih alami (yang membuat saya lebih nyaman) tanpa harus mengandalkan pengobatan medis. Akhirnya saya berkenalan dengan gaya hidup holistik. Dari sinilah saya mulai memahami bahwa dalam diri kita terdapat 4 pilar utama yang penting untuk diperhatikan supaya sehat secara holistik (menyeluruh).  Tahukah dirimu apa saja ke-4 pilar tersebut, Mam? Fisik (tubuh), mental (pikiran), emosional (hati), dan spiritual (jiwa). Saya mengulasnya dengan lebih lengkap di artikel kali ini 😍 Dengan memperhatikan keempat pilar ini akan sangat me

Semua orang pasti ingin BAHAGIA, termasuk saya dan dirimu, iya kan Mam? 😍 Dulu saya berpikir bahwa bahagia itu kalau saya mendapatkan ini dan itu, atau berada dalam keadaan ini dan itu. Ya intinya saya mengaitkan kebahagiaan dengan hal-hal yang di luar diri saya. Belakangan saya sadar bahwa pemikiran saya mengenai kebahagiaan itu belum tepat. Karena itu berarti saya menggantungkan kebahagiaan kepada hal-hal yang tak bisa saya kendalikan.  Saya tidak bisa mengendalikan apa yang akan terjadi di masa depan dan saya juga tidak bisa mengendalikan orang lain. Satu hal yang bisa saya kendalikan adalah diri saya sendiri. Setuju, Mam? Sekarang saya memahami bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya itu berasal dari dalam diri sendiri. Kebahagiaan itu kita sendiri yang bisa mengusahakannya, menciptakannya di hati kita namun diawali dari pikiran kita.  Nah, di artikel kali ini saya berbagi informasi menarik mengenai hal-hal yang membuat Mama bahagia. Mama tidak perlu lagi menunggu apalagi mencari keba

Saya baru mengenal SKINCARE ALAMI sekitar Tahun 2016. Dan produk skincare alami pertama yang saya gunakan saat itu adalah sabun mandi. Sejak saat itu saya beralih menggunakan sabun alami yang terbuat dari bahan-bahan yang bersumber dari alam seperti minyak kelapa, minyak essensial, serta ekstrak berbagai tumbuhan. Saya masih ingat bagaimana takjubnya saya saat pertama kali mencoba produk alami. Saya baru sadar bahwa ternyata ada bahan-bahan alami yang sangat kaya manfaat untuk kecantikan kita 😊 Senang rasanya ya Mam, bisa memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, termasuk untuk kulit yang merupakan organ terbesar pada tubuh kita. Bukan hanya lebih aman dan menyehatkan untuk diri kita, tapi juga ramah bagi lingkungan serta bumi tercinta. Apakah dirimu juga sudah menggunakan skincare alami? Jika belum, Mama bisa coba beralih menggunakan satu atau dua produk terlebih dahulu dan rasakan manfaatnya. Di artikel kali ini, saya berbagi informasi bagaimana tips memilih skincare alami yang

Bahasan mengenai kecerdasan spiritual ini merupakan hal yang baru saya ketahui belakangan ini. Ini baru saya ketahui setelah saya mengenal apa itu kesehatan spiritual.  Menurut saya ini merupakan salah satu kecerdasan yang penting untuk kita miliki. Bisa jadi Mama lebih akrab dengan istilah kecerdasan intelektual (IQ –  intelligence quotient ) daripada kecerdasan spiritual (SQ –  spiritual quotient ). Padahal kecerdasan yang satu ini juga sama pentingnya dengan IQ. Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan kita untuk memaknai hidup dengan nilai-nilai kebijaksanaan, serta berperilaku penuh kasih terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitarnya sambil menjaga kedamaian lahir batin. Di artikel kali ini, saya membagikan beberapa cara meningkatkan kecerdasan spiritual yang penting untuk Mama lakukan. Sebab dengan meningkatnya kecerdasan spiritual akan membantumu merespon segala sesuatu dalam hidup dengan lebih damai. Yuk, baca selengkapnya ulasan di bawah ini  8 Cara Meningkatkan Kecerdasan S

Dulu, saya berpikir bahwa emosi itu hanya berupa kemarahan saja. Setelah saya belajar mengenai gaya hidup holistik, khususnya mengenai kesehatan emosional, saya baru mengetahui bahwa emosi itu bisa berupa  bahagia, sedih, marah, maupun takut. Jadi, emosi itu ada yang positif dan negatif. Marah bisa menjadi emosi yang negatif jika tidak dikendalikan. Siapa sih yang tidak pernah marah, iya kan? Marah yang merupakan salah satu bentuk emosi ini sebenarnya merupakan hal yang sangat wajar. Bahkan ada situasi tertentu yang memang memerlukan emosi tersebut. Misalnya, saat orang yang kita sayangi diperlakukan tidak baik (diluar batas kewajaran) oleh orang lain, tentu kita perlu marah untuk bisa melakukan pembelaan atau tindakan yang diperlukan. Tapi dengan catatan kemarahan kita itu terkendali ya, Mam. Jadi bukan kemarahan yang kemudian menyebabkan adanya kekerasan atau hal-hal yang merugikan diri kita maupun orang lain. Namun, saat berada dalam emosi marah seringkali tidak mudah untuk bisa tet